Teks Bismillah di Skripsi Jangan Pakai Gambar, Ini Solusinya!

Berhentilah menggunakan gambar untuk menampilkan teks bismillah di Skripsi. Ada cara mudah membuatnya yang akan Saya bagikan dalam artikel ini.

Saya telah memeriksa banyak Skripsi mahasiswa, dan sering kali perhatian saya tertuju pada teks bismillah yang mereka gunakan di dalam dokumennya.

Biasanya, bagian "Kata Pengantar", diawali dengan teks Bismillah, dan itu sangat bagus.

Tetapi, saya selalu curiga tentang asal teks itu. Apakah ditulis secara manual, atau justru mengambil potongan gambar, dan menempelkannya di dokumen.

Faktanya: Skripsi mahasiswa yang Saya bimbing, nyata-nyata menempelkan gambar (berupa teks bismillah) di dalam dokumennya.

Ini bukan persoalan benar atau salah. Tetapi, bila Anda menulisnya dengan benar, itu akan jauh lebih bernilai.

Jika Anda juga pernah melakukan hal yang sama, ikuti panduan ini untuk menghasilkan Teks bismillah yang lebih estetik, untuk Skripsi Anda. Teruskan membaca.

Mengapa dengan Teks Bismillah Gambar?

Anda akan menghasilkan sebuah karya terakhir, yang menjadi catatan sejarah dalam perjalanan akademik Anda (skripsi). Semua orang bermimpi untuk menghasilkan yang terbaik.

Teks bismillah dengan menggunakan Gambar, mungkin tidak disalahkan. Tetapi, ada cara yang mampu membuatnya lebih menarik, yaitu murni dalam bentuk tertulis, dan dapat diatur dengan tampilan yang baik.

Jika Anda menggunakan gambar, ada kerugian seperti:

  • Ukuran file yang lebih besar
  • Menyesuaikan besar/ ukuran gambar yang sulit
  • Resolusi mungkin berantakan, dan membuat gambar tidak presisi.

Sebaliknya, bila Anda menggunakan teks langsung, itu akan berdampak baik bagi dokumen Anda. Ukuran file dokumen tidak akan boros, ukuran teks bisa diatur sesuai dengan keinginan, dan tentunya tampil dengan presisi.

Perbandingannya, lihat tabel ini:

Tabel Perbandingan Penulisan Teks Bismillah
Aspek Gambar Teks Unicode
Kualitas Tampilan Bergantung pada resolusi gambar, bisa pecah jika diperbesar Selalu tajam, menyesuaikan font dan ukuran teks
Ukuran File Membengkak karena menambah file gambar Lebih ringan, karena hanya teks biasa
Fleksibilitas Sulit diubah ukurannya secara proporsional Mudah diubah ukuran, warna, atau gaya font
Kerapihan Dokumen Bisa tampak tidak sejajar dengan teks lain Presisi, sejajar dengan teks dokumen
Konsistensi Berbeda-beda sesuai sumber gambar yang dipakai Seragam, karena mengacu pada kode Unicode
Aksesibilitas Tidak terbaca screen reader (tidak ramah difabel). Terbaca oleh screen reader, mendukung aksesibilitas
Profesionalitas Terlihat kurang formal jika kualitas gambar rendah Lebih profesional dan sesuai standar akademik

Jika Anda sudah tahu perbandingannya, sekarang saatnya kita mempelajari bagaimana cara melakukannya.

Cara Menulis Teks Bismillah di Skripsi

Sekarang saatnya kita mempelajari tentang bagaimana menulis Teks Bismillah itu di dalam Skripsi Anda.

Mari ikuti langkah berikut.

1. Tulis Kode FDFD

Tulis teks FDFD di lokasi yang diinginkan. Bila Anda ingin menampilkan Teks Bismillah di tengah, maka atur FDFD itu berada di tengah.

Jangan berikan gaya apapun padanya (misalnya ditandai dengan huruf tebal, miring, dan sebagainya).

2. Tekan Kode Unicode

Sekarang, pastikan kursos berada pada bagian akhir dari teks FDFD itu, lalu kemudian tekan Alt + x pada Keyboard. Lihat hasilnya:

Teks Bismillah di Microsoft Word dengan UNICODE

Teks yang sebelumnya tertulis "FDFD", kini telah berubah menjadi teks Bismillah.

Kode ini disebut sebagai Unicode, sebuah kode dengan standar internasional untuk pengkodean karakter (huruf, angka, simbol, emoji, tanda baca, dsb.) yang digunakan oleh komputer dan perangkat digital agar semua teks dari berbagai bahasa di dunia bisa ditampilkan dan diproses dengan konsisten.

Perlu diingat: Ini bukanlah teks arab langsung. Maksudnya, Anda tetap membutuhkan jenis font, bila ingin menggunakan teks arab di dalam kalimat.

Bila Anda hanya ingin menambahkan Bismillah, cara ini sangat praktis untuk digunakan. Anda tidak perlu menginstal Font tambahan yang sesuai, karena ini bukanlah teks arab murni, melainkan kode unicode yang merupakan icon untuk menghasilkan sebuah teks bahasa.

Reza Noprial Lubis

Article by

Reza Noprial Lubis

Seorang praktisi pendidikan Islam yang aktif sebagai dosen. Kadang ceramah, kadang menulis, kadang meneliti. Tetapi paling sering BERIMAJINASI.

Komentar